Jumat, 15 Juni 2012

PENTINGNYA TRY OUT PAKET C UNTUK MENGUKUR KESIAPAN WARGA BELAJAR DALAM MENGHADAPI UNPK

oleh :
Arif Nasdianto
penilik jakarta timur


A. Latar Belakang

Pembangunan pendidikan yang selalu mengalami perkembangan pesat dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat beraneka ragam, diperlukan peningkatan mutu dan mekanisme pelayanan di bidang pendidikan yang  lebih baik, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang diciptakan dapat berpartisipasi dalam membangun dunia penididikan  sesuai dengan kemampuannya seperti halnya dalam pelayanan program kesetaraan paket C di Jakarta Timur .

Pelayanan Pendidikan kesetaraan Paket C adalah pemberian layanan pendidikan nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal, tetapi konten, konteks, metodologi dan pendekatan untuk mencapai standar kompetensi tersebut lebih memberikan konsep-konsep terapan, tematik, induktif yang terkait dengan permasalahan lingkungan dan melatih kehidupan berorientasi kerja atau berusaha mandiri.

Selanjutnya kemampunan warga masyarakat yang tergabung dalam komunitas warga belajar Paket C jurusan IPS sangat beragam dan tergolong rendah  kemampuannya untuk itu diperlukan  kesiapan pada warga belajar yang mengikuti program Paket C di tiap-tiap PKBM. Salah satu bentuk kegiatan pelayanan pendidikan nonformal dalam rangka memberikan kesipanan pada warga belajar maka maka perlu di selenggarakan  try out paket C.

Pelaksanaan try out Program Paket C tahun 2012 di jakarta timur dilaksanakan untuk menilai pencapaian kompetensi secara wilayah kota administrasi Jakarta Timur pada mata pelajaran yang di ujikan dalam ujian nasional program kesetaraan paket C dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial .
  
B. Tujuan
Tujuan diselenggarakan try out Paket C Jurusan IPS ini adalah
  1. Melatih peserta atau warga belajar  dalam menghadapi Ujian Nasional Paket C jurusan IPS  
  2. Mengukur sejauh mana kesiapan peserta /Warga Belajar dalam menghadapi UNPK Paket C, sehingga lebih siap menghadapi ujian sesungguhnya dan dapat dijadikan acuan belajar materi UNPK.

Selasa, 05 Juni 2012

TIGA SARAN PENTING KEPADA PIMPINAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA PENILIK DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN



Oleh:
Arif Nasdianto (Sekjen IPI Pusat)*


Pertama, untuk meningkatkan kinerja penilik,  Pimpinan (Kepala Seksi, Kepala Bidang dan Kepala Dinas Pendidikan) atau lembaga hendaknya memperhatikan Iklim organisasi seperti : (1) Lingkungan Fisik, (2) Lingkungan Sosial, (3) Sistem Manajemen Dinas Pendidikan) Yang perlu diciptakan dan dibangun oleh pimpinan Dinas Pendidikan dalam rangka meningkatkan kinerja. Lingkungan Fisik dengan indikator ; Ruang  kerja, alat transportasi,  alat /bahan kerja, mebeler. Lingkungan  Sosial   dengan  indikator;    Hubungan   antara  atasan  dan bawahan, Hubungan teman sekekerja, Hubungan dengan lembaga binaan,  Sistem Manajemen dengan indikator ; Struktur dan birokrasi Dinas Pendidikan , Alokasi Sumber Pembiayaan operasional Penilik dan Pengajian serta tunjangan lainnya, Standar dan prosedur Kerja, Kepemimpinan.

 Kedua, pimpinan atau atasan langsung disarankan hendaknya dapat meningkatkan dan mendorong tumbuhnya Iklim Organisasinya karena Iklim Organisasi mempunyai konstribusi yang sangat berarti terhadap Kinerja Penilik. Upaya yang dapat dilakukan setelah lingkungan fisik, sosial dan sistem manajemen dikelola maka upaya tersebut antara lain secara internal seperti menumbuhkan rasa pecaya diri, rasa memiliki, tanggung jawab, pengakuan dan prestasi, maupun secara eksternal seperti memberi kesempatan yang luas kepada penilik untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pemenuhan kebutuhan penilik.

Ketiga, untuk meningkatkan Sikap Terhadap Profesi sangat diperlukan perhatian pimpinan Dinas Pendidikan kepada Penilik agar senantiasa mengikuti pelatihan, seminar, workshop atau diskusi-diskusi ilmiah dalam menambah pengetahuan dan wawansan kependidikan. Untuk itu Pimpinan (Kepala Seksi dan Kepala Dinas Pendidikan) hendaknya memberikan keleluasaan dan memberikan dorongan agar Penilik meluangkan waktunya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan dalam rangka menambah ilmu pengetahuan. Kemudian untuk menumbuhkan sikap positif pada aspek kualifikasi profesionalisme dan profesi, Pimpinan (Kepala Seksi dan Kepala Dinas Pendidikan) selalu  memberikan pemahaman tugasnya dan diberikan motivasi agar penilik memiliki komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab dalam rangka melaksanakan tugas sebagai penilik di Dinas Pendidikan. Kemudian pertanyaannya, “ Bagaimana seorang Pimpinan yang tidak memahami tugas pokok fungsi Penilik?” untuk itu seorang pemimpin hendaknya dapat berdikusi bersama dan merencanakan bersama tugas penilik sebagai pengendali program dan evaluasi dampak program PNFI (PAUDNI). * Penilik Kota Administrasi Jakarta Timur (https://www.facebook.com/arif.nasdianto)


Live Traffic Feed